Mangcoding

icon chat
Mangcoding - Saturday, 13 May 2017 - 7years ago

Tanpa melek teknologi mustahil untuk mengejar ketertinggalan

single image
Photo By Jordan Whitfield on Unsplash

Menjadi seorang guru  bukanlah sesuatu pekerjaan yang sulit, akan tetapi tidak bisa juga dikatakan sebagai pekerjaan yang mudah. Tergantung dari sudut pandang orang yang menilainya.

Perkenalkan terlebih dahulu, Saya adalah seorang guru kejuruan di bidang IT, tepatnya guru Multimedia di SMKN 1 Cibadak, Sukabumi. Sebelumnya saya bekerja sebagai seorang web developer/praktisi IT untuk salah satu perusahaan swasta di Bandung.

Link Mangcoding

Awal menjadi Seorang Guru

Awalnya saya tidak berencana untuk menjadi seorang guru. Bahkan jika di lihat dari riwayat pendidikan, S1 saya bukan dari bidang keguruan.

Menjelang akhir tahun 2014, saya diberi amanah untuk menjadi juri lomba webdesign and development di kabupaten sukabumi. melihat situasi dan kondisi saat itu, akhirnya suara hati saya terketuk untuk mengabdikan diri kepada sekolah yang dulu memperkenalkan  saya tentang dunia IT, dunia Komputer.

Singkat cerita, berubahlah status saya dari seorang pekerja IT menjadi seorang guru. pada awal-awal pengajaran saya menerka-nerka apa yang harus saya lakukan untuk menjadi seorang guru.

Mulai dari membaca membaca artikel-artikel yang menyangkut keguruan, dan bahkan menonton serial TV jepang yang berjudul “Great Teacher Onizuka”.

Melihat sosok guru pada film tersebut, saya terinspirasi dan bermimpi untuk menjadi seorang guru yg sangat dekat dengan muridnya. Berbagai macam cara saya coba, hampir tiap smtr saya rubah pola pengajaran saya.

Saya termasuk guru yang aktif di situs jejaring social, selain karena profesi sebelumnya adalah seoranga praktisi IT, juga kebiasaan saya waktu single yang hunting dan kepoin gebetan hanya dari status-statusnya. :D.

Berangkat dari situ, saya mulai membaca karakter murid-murid saya satu persatu. mulai dari apa yang mereka sukai, topik apa yang mereka baca juga postingan apa yang sering mereka share. Alhasil, saya mulai memahami beberapa karakter dari murid-murid saya.

Untuk menjadi seorang guru yang baik, tidaklah cukup hanya mengandalkan pengetahuan semasa kuliah dan pengalaman saja, selain perkembangan di bidang IT ini sangat pesat dan cepat berkembang, juga ada beberapa pelajaran yang harus saya ampu di luar pengetahuan saya.

Selain itu, banyak dari siswa saya yang memiliki passion di luar bidang yang saya kuasai. Melihat hal itu, saya mulai akif di forum-forum developer melihat peluang dan mencari informasi, bagaimanapun caranya murid-murid saya harus berkembang.

Jika saya memang harus mempelajari sesuatu, maka itu harus saya lakukan namun jika bisa menemukan cara lain, itu lebih baik.

Berawal dari mencari dan melihat situs-situs di luar negeri, saya pelajari dan bandingkan skill yang di luar butuhkan dengan kemampuan anak didik saya saat itu. Saya bertekad akan memberikan yang terbaik dan menjadikan anak didik saya mampu bersaing tidak hanya sekala Nasional, akan tetapi sampai internasional.

Link Mangcoding

Awal perjalanan untuk menjadi guru yang lebih baik

Selang beberapa waktu, mulai terlihat perkembangan anak didik saya satu persatu. Mulai dari Riko Sapto Damo (skarang baru lulus tahun ini), mulai pecah telur di dunia Freelancer. dia konsisten untuk mengasah Skill nya..

Melihat hal itu saya tidak diam saja, saya harus mencari rekanan dan pengetahuan untuk mengimbangi perjalanan karirnya. Alhamdulillah, dukungan dari rekan-rekan industri dan kolega mampu membuat nya semakin profesional. Sejarah dan semangatnya, dia tularkan ke rekan dan adik-adik kelasnya.

Bayangkan bapak dan ibu guru, jika kita tidak mengikuti teknologi masa kini, bagaimana mungkin kita berharap anak didik kita mampu bersaing? Pengorbanan itu pasti, jangan malas dan menyerah untuk belajar meskipun saya yakin bapak dan ibu guru kesusahan mengikuti teknologi masa kini.

Salah satu sukses story lain yg akan saya ceritakan ketika kita menguasai dan paham teknologi masa kini adalah kemudahan mengakses dan mempelajari suatu bidang ilmu.

Melalui artikel ini saya akan bercerita bagaimana kami (SMK Negeri 1 Cibadak di daerah Kabupaten Sukabumi) mampu bersaing bahkan juara 1 lomba LKS Webdesign and Development tingkat Jawa Barat dan Juara 2 Tingkat Nasional.

Bagi kami, putra daerah untuk mencapai titik itu tidaklah mudah, butuh perjuangan dan kerja keras. jangankan untuk naik ke podium setingkat Nasional, untuk masuk Podium Jawa Barat pun sudah sulit bersaing dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat.

Ketika saya mulai mengajar awal tahun 2015, saya mulai melakukan wawancara dengan siswa-siswi saya. Siswa/i yang pertama kali saya ajar alhamdulillah kmaren baru pada lulus dan sebagian dari mereka tidak merasa kesulitan mencari pekerjaan.

Meskipun persentasenya belum mencapai 100%, tapi itu adalah pencapaian yg luar biasa bagi saya pribadi sebagai pendidik.

Untuk menyiapkan dan berharap memiliki murid juara, mental gurunya mesti juara terlebih dahulu. Gurunya mesti tau informasi, gurunya harus siap berprestasi. contohnya saja, jika kita berharap Siswa kita mampu mengerjakan soal olimpiade dan ataupun memenangkan lomba tertentu, kita harus bisa memberikan arahan dan motivasi, serta mampu memberikan solusi.

Jangan hanya menyuruh mereka untuk belajar dan menyelesaikan tugas, tanpa kita berikan cara untuk mengatasinya. Mereka itu butuh kita, oleh karena itu siapkan mental dan waktu kita untuk terus belajar dan memahami hal Itu.

Tiap tahun, selalu ada Event tahunan LKS untuk anak-anak SMK. Seperti sekolah pada umumnya, kamipun ikut berpartisipasi dan selalu mengirim peserta. Track recordnya bisa kita cari sendiri di situs SMK.

Dua tahun yg lalu, saya sudah bertekad dan mencari mental-mental juara. Kita mulai membaca refferensi dan soal LKS tingkat Nasional saat itu. Alhasil, ada beberapa teknologi yg harus saya kuasai.

Salahsatunya adalah laravel dan javascript. terus terang itu adalah suatu hal yg belum saya pelajari, maka sambil membenahi dan menyiapkan siswa untuk menguasai hal itu, saya pun belajar setidaknya sehari sebelum saya mengajar.

Tanpa teknologi, kita tidak akan bisa mencapai itu semua. Saya rasa, meskipun berbeda bidang, bapak dan ibu guru bisa mengikuti apa yg kita capai saat ini. intinya, tanpa pengetahuan dan melek teknologi mustahil untuk mengejar ketertinggalan. dengan teknologi kita bisa mengenal dunia dan segala isinya melalui layar kaca

Surakarta,
Sabtu dini hari tahun 2017

Link Copied to Clipboard