Photo By Markus Winkler on Unsplash

Bagi Anda pemilik usaha kecil, pekerja lepas, atau pengembang, diwajibkan memiliki strategi untuk membuat konten WordPress agar dapat membangun tempat Anda di ekosistem online, Berikut Mamang bahas tentang 6 Tips Membuat Postingan dan Halaman Blog yang Menarik Pada WordPress.

Artikel ini akan membahas semua tip dan langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk membantu Anda membuat strategi konten WordPress yang menarik. Selanjutnya, strategi ini akan selaras dengan tujuan bisnis dan pemasaran konten Anda.

Strategi ini akan menjangkau orang yang tepat, dan mendorong hasil yang baik. Selain itu, dengan strategi ini Anda dapat membangun identitas bisnis Anda secara online yang solid dan kuat. Jadi, mari kita mulai!

Dengan mengikuti langkah-langkah ini Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara menentukan strategi konten WordPress Anda dan membuat postingan blog serta halaman menarik yang selaras dengan tujuan pemasaran konten Anda.

Link MangcodingMenentukan target audiens

Saat membuat konten blog WordPress yang menarik, mengetahui target audiens Anda adalah hal yang sangat penting. Memahami untuk siapa Anda membuat konten dan tantangan apa yang mereka hadapi merupakan hal yang perlu dicatat dan diterapkan pada konten.

Sebelum terjun ke pembuatan konten, luangkan waktu untuk menentukan target audiens Anda. Tanyakan pada diri Anda untuk siapa Anda membuat konten dan masalah atau kekhawatiran apa yang mereka miliki.

Jika Anda gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, maka dapat mengakibatkan konten Anda meleset dan gagal terhubung dengan audiens yang Anda inginkan.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantu Anda menentukan target audiens dan membuat konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka :

1. Ciptakan Persona Pembeli:

Persona pembeli adalah deskripsi mendetail tentang pelanggan ideal Anda, termasuk informasi demografis seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, jabatan, minat, dll. Membuat persona pembeli dapat membantu Anda menyesuaikan konten dengan kebutuhan dan minat spesifik audiens target Anda.

2. Identifikasi Masalah dan Minat Audiens:

Dengan meneliti audiens target, Anda dapat menentukan tantangan yang mereka hadapi dan topik yang mereka minati, sehingga memungkinkan Anda membuat konten berharga yang bermanfaat dan dapat memecahkan masalah mereka.

3. Pertimbangkan Demografi Audiens:

Penting untuk mempertimbangkan demografi audiens target Anda saat membuat konten. Misalnya, konten visual dan interaktif mungkin lebih efektif jika audiens Anda sebagian besar adalah generasi milenial.

Di sisi lain, pemirsa yang lebih berumur atau tua mungkin akan lebih menyukai konten yang lebih panjang, lebih detail dan mendalam.

Link MangcodingRiset kata kunci

Riset kata kunci membantu Anda memahami apa yang dicari audiens target Anda secara online. Selain itu, hal ini adalah salah satu dasar strategi konten WordPress yang baik.

Mengetahui hal ini, Anda akan dapat membuat konten yang sesuai dengan maksud pencarian mereka dan memberikan informasi berguna dengan menyisipkan serta menawarkan layanan atau produk Anda sebagai solusi ideal.

Anda dapat menggunakan alat penelitian kata kunci seperti Google Keyword Planner, Ahrefs atau SEMrush untuk mengidentifikasi kata kunci audiens Anda guna menemukan informasi yang terkait dengan industri Anda.

Selanjutnya, berikut beberapa tips yang dapat dipraktekkan untuk melakukan riset kata kunci :

1. Identifikasi Kata Kunci Ekor Panjang:

Kata kunci ekor panjang adalah frasa kata kunci yang lebih panjang dan lebih spesifik yang digunakan orang ketika mereka hampir melakukan pembelian.

Kata kunci ini lebih mudah untuk diberi peringkat dan dapat mengarahkan lebih banyak lalu lintas bertarget ke situs web Anda. Gunakan alat penelitian kata kunci untuk mengidentifikasi kata kunci ekor panjang yang relevan untuk konten Anda.

2. Analisis Kata Kunci Pesaing:

Menganalisis kata kunci yang ditargetkan pesaing Anda dapat membantu Anda mengidentifikasi kesenjangan dalam konten Anda sendiri dan menemukan peluang untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi di halaman hasil mesin pencari.

Gunakan alat seperti SEMrush untuk menganalisis kata kunci pesaing Anda guna melihat apa yang dapat Anda lakukan dengan lebih baik untuk bisa lebih unggul dari pesaing Anda.

Link MangcodingMembuat rencana strategi konten WordPress Anda

Kembangkan rencana konten berdasarkan target audiens, sasaran, dan riset kata kunci Anda. Rencana ini harus menguraikan topik yang ingin Anda liput, dengan format konten (misalnya, postingan blog, video, infografis).

Selain itu, Anda harus memperhatikan saluran yang akan Anda gunakan untuk mendistribusikan konten Anda (misalnya, media sosial, pemasaran email), untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan perhatikan langkah-langkah berikut.

1. Melakukan audit konten

Melakukan audit konten merupakan langkah penting dalam memahami kekuatan dan kelemahan konten yang ada serta mengidentifikasi kesenjangan dalam strategi konten Anda.

Dengan mendokumentasikan temuan Anda, termasuk jenis konten, topik, format, dan metrik kinerja, Anda dapat mengoptimalkan konten yang ada dan bersiap untuk pembuatan konten baru.

Dengan plugin WordPress seperti Jetpack atau Monster Insights, Anda akan mendapatkan data yang relevan untuk audit konten menjadi lebih cepat dan mudah.

2. Gunakan jenis konten multimedia

Gunakan jenis konten multimedia berbeda seperti postingan blog, video, podcast, infografis, dan lainnya untuk menjaga audiens Anda tetap terlibat dan menarik berbagai jenis pengunjung.

3. Menyelaraskan konten

Menyelaraskan konten Anda dengan pengalaman pembeli merupakan langkah yang harus diterapkan dan tidak boleh Anda lewatkan.

Pengalaman dan perjalanan pembeli adalah proses yang dilalui calon pelanggan saat mempertimbangkan pembelian. Dengan membuat konten yang membahas berbagai tahapan perjalanan pembeli, Anda dapat memandu audiens menuju pembelian dengan lebih baik dan meningkatkan rasio konversi.

4. Menetapkan tema konten

Menetapkan tema atau pilar konten dapat membantu Anda mempertahankan pesan yang konsisten dan menyatukan konten Anda. Misalnya, jika Anda seorang pengembang WordPress atau pekerja lepas, tema Anda mungkin adalah “Dasar-dasar WordPress” dan “Optimasi WordPress”.

Hal ini akan membantu Anda membuat pesan yang kohesif di seluruh konten Anda dan menjadikan diri Anda sebagai otoritas di niche Anda.

5. Membuat kalender konten

Kalender konten adalah jadwal tema/pilar konten Anda (dan topik di dalamnya), format, dan tanggal penerbitan. Ini akan membantu Anda membuat rencana ke depan dan memastikan bahwa Anda secara konsisten menghasilkan konten berkualitas tinggi.

Selain itu, Anda dapat dengan mudah membuatnya menggunakan salah satu plugin kalender editorial WordPress yang direkomendasikan, seperti kalender Editorial, CoSchedule, atau SchedulePress.

Selain tips tersebut, berikut beberapa saran berguna lainnya saat mengembangkan rencana konten:

Ingatlah target audiens Anda setiap saat. Ini bukan tentang Anda, ini tentang mereka, jadi pastikan konten Anda memenuhi kebutuhan, minat, dan masalah mereka.

Tetapkan tujuan spesifik untuk setiap konten. Apakah Anda ingin menghasilkan prospek, meningkatkan keterlibatan, atau mendapatkan lebih banyak lalu lintas? Pastikan setiap konten memiliki tujuan yang jelas dan selaras.

Bersikaplah konsisten. Patuhi jadwal penerbitan reguler untuk membangun ritme dan membangun momentum. Hal ini akan membantu Anda mempertahankan keterlibatan audiens dan memastikan konten Anda segar dan relevan.

Link MangcodingPembuatan konten

Oke, agar Anda tahu siapa target audiens Anda, Anda sudah melakukan riset kata kunci dan membuat rencana konten. Saatnya untuk memulai dengan konten yang tepat yaitu konten yang dibutuhkan, diinginkan, dan dicari audiens Anda.

Dalam contoh Anda sebagai pengembang WordPress atau pekerja lepas, ini bisa berupa apa saja mulai dari berita dan tren industri hingga studi kasus, panduan cara kerja, plugin WordPress, dan Ulasan Tema.

Di sisi lain, jika Anda adalah bisnis kecil, Anda dapat membuat konten seperti postingan blog yang membahas permasalahan dan minat audiens target Anda, studi kasus yang menunjukkan transformasi untuk klien Anda, dan kisah sukses klien dan/atau pelanggan Anda.

Selanjutnya, berikut beberapa tips yang dapat dipraktekkan untuk melakukan pembuatan konten:

1. Pastikan untuk mengikuti aturan SEO.

Mulai dari penggunaan judul yang menarik, termasuk kata kunci utama dan serupa, memberikan informasi paling relevan dan akurat kepada audiens target Anda yang diformat dengan cara yang disukai mesin pencari.

Jika Anda tidak yakin bagaimana cara melakukannya? Gunakan plugin seperti Yoast SEO, RankMath, atau All in One SEO untuk membantu Anda mencakup semua itu.

2. Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas yang dipahami oleh audiens target Anda.

Jangan membebani mereka dengan istilah-istilah teknis atau jargon yang tidak mereka pahami. Jika ragu, mereka akan memilih untuk tidak ikut serta dan Anda akan kehilangan kesempatan untuk mengubah mereka menjadi klien atau pelanggan Anda.

3. Pergunakan konten Visual yang menarik.

Gunakan konten visual, audio, dan video untuk menyempurnakan pesan tertulis Anda, jelaskan lebih detail atau tingkatkan keterlibatan. Pastikan untuk menyediakan konten yang dibutuhkan dan dicari orang dalam format yang mereka rasa nyaman untuk digunakan.

Baca Juga : Cara Menambahkan Postingan Baru Pada WordPress

Link MangcodingDistribusi dan promosi konten

Selain membuat konten yang bagus, Anda juga perlu mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif agar dapat menjangkau audiens target Anda. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dipraktekkan untuk distribusi konten dan promosi konten WordPress Anda:

1. Bagikan di Media Sosial

Bagikan konten Anda di saluran media sosial Anda, karena mesin pencari pun memerlukan dukungan. Selain itu, berikan pengunjung Anda kesempatan untuk melakukan hal yang sama tanpa meninggalkan postingan atau Halaman Anda dengan menginstal plugin Media Sosial.

Banyak plugin yang dapat Anda temukan secara gratis di repositori plugin WordPress. Selain itu, Anda bahkan dapat menggunakan beberapa di antaranya sebagai alat penjadwalan untuk mengotomatiskan postingan media sosial Anda dan memastikan konten Anda dibagikan secara teratur.

2. Pemasaran Email

Gunakan pemasaran email untuk mempromosikan konten Anda ke pelanggan email Anda. Buat buletin yang menampilkan postingan blog terbaru Anda, atau kirimkan email khusus yang mempromosikan konten tertentu.

Pastikan untuk mulai mengambil email mereka dari awal dan dengan bantuan plugin berlangganan WordPress, seperti MailPoet , Forminator , Newsletter , dan banyak lagi.

3. Ubah Tujuan Konten Anda

Gunakan kembali konten Anda ke dalam format berbeda seperti video, podcast, atau infografis. Hal ini dapat membantu menjangkau khalayak yang lebih luas dan memberikan nilai dalam berbagai format.

4. Pertimbangkan promosi berbayar dan/atau penjangkauan influencer

Jenis distribusi yang membantu Anda menjangkau audiens dan menyebarkan pesan Anda lebih cepat, tetapi Anda perlu mengeluarkan biaya tertentu.

Dengan menggunakan strategi distribusi dan promosi ini, Anda dapat memastikan bahwa konten Anda ditampilkan kepada audiens target dan membantu Anda mencapai tujuan bisnis Anda.

Link MangcodingMengukur dan menganalisis hasil strategi konten WordPress Anda

Langkah terakhir dalam menciptakan strategi konten WordPress yang sukses yaitu mengukur dan menganalisa. Karena, Anda tidak akan tahu mana yang berhasil dan mana yang gagal, dan seluruh waktu serta upaya Anda hanya akan didasarkan pada dugaan atau hipotesis.

Untuk mengatur segalanya dengan benar, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti :

1. Tetapkan Sasaran dan KPI: Tentukan sasaran dan indikator kinerja utama (KPI) untuk strategi konten Anda. Ini biasanya mencakup metrik seperti lalu lintas situs web, waktu di situs, dan pendaftaran buletin email.

2. Gunakan Alat Analisis: Gunakan alat analisis seperti Google Analytics untuk melacak lalu lintas dan perilaku situs web Anda. Ini membantu Anda memahami halaman dan postingan mana yang paling populer, dan dari mana lalu lintas Anda berasal.

3. Lakukan Pengujian A/B: Uji berbagai judul, gambar, dan ajakan bertindak di blog atau situs Anda untuk mengoptimalkan konten Anda dan keterlibatan serta konversi maksimum.

4. Evaluasi ROI: Evaluasi laba atas investasi (ROI) strategi konten Anda dengan melacak biaya dan mengukur hasil. Bergantung pada sasaran Anda (contoh : meningkatkan lalu lintas situs web, menghasilkan prospek, meningkatkan konversi, atau meningkatkan kesadaran merek Anda).

Langkah-langkah ini serta pemantauan dan analisis secara keseluruhan membantu Anda menentukan apa yang berhasil dan apa yang tidak, serta mengoptimalkan konten Anda untuk hasil yang lebih baik.

Mengembangkan strategi konten WordPress yang tepat sangat penting bagi usaha kecil, pekerja lepas, dan pengembang yang ingin membuat postingan dan halaman blog menarik yang sesuai dengan audiens target mereka untuk mendapatkan hasil.

Hal ini membutuhkan penelitian, perencanaan, dan pelaksanaan yang cermat. Kemudian, dengan pendekatan yang tepat dan pengetahuan tentang apa yang perlu Anda lakukan, Anda juga dapat membuat konten menarik yang sesuai dengan audiens Anda, menghasilkan prospek, dan berbeda dari pesaing.

Itulah artikel 6 Tips Membuat Postingan dan Halaman Blog yang Menarik Pada WordPress yang dapat Mangcoding sharing. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan baru untuk Anda. Jika ada kritik serta saran yang dapat membangun, silahkan komentar atau kirim melalui Email dan Media sosial Mangcoding.

Sumber : 6 Tips Membuat Postingan dan Halaman Blog yang Menarik Pada WordPress

Photo by Solen Feyissa on Unsplash

Pada materi sebelumnya, kita sudah belajar mengenai bagaimana cara pembuatan style, table, form dan lain-lain. kali ini, untuk mengasah skill dan mengingat kembali materi yang sudah kita pelajari sebelumnya maka kita akan Studi kasus pembuatan facebook registration page, demonya bisa anda lihat disini  atau melalui url https://mangcoding.github.io/fb.

Dengan adanya tutorial ini, mudah-mudahan memberikan gambaran proses pembuatan layout yang terstuktur dan penyisipan style yang lebih tepat kedalam elemen yang telah kita buat. langsung saja simak dan ikuti tutorial dibawah ini.

Link Mangcoding1. Menentukan Elemen layout

eperti halnya web-web pada umumnya, halaman web selalu terdiri dari header, content dan footer. sedangkan untuk navigasi, bisa kita sisipkan di bagian header, content atau bahkan footer.

Selanjutnya, pada beberapa website ada juga yang menyediakan sidebar untuk navigasi dan banner. Untuk membuat halaman registrasi seperti faceboo, navigasi menu diletakkan dibagian footer. secara garis besar layoutnya bisa kita gambarkan seperti dibawah ini.

Link Mangcoding2. Membuat Elemen sesuai dengan layout

Perhatikan gambar sebelumnya, tiap elemen HTML kita anggap sebagai sebuah kotak yang melingkar. lalu kita isi kotak itu dengan elemen-elemen yang kita butuhkan. dalam satu kotak besar terdapat sebuag kotak lain yang mungkin didalamnya ada kotak lagi yang lebih kecil.

Dengan melihat layout diatas, kita akan buat elemen HTML sesuai dengan racangan yang telah kita buat.

    <header>
      <section class="container">
        .... diisi logo dikiri dan form login di kanan ....
      </section>
    </header>
    <section class="content">
      <section class="container">
        .... diisi intro dikiri dan form registrasi di kanan
      </section>
    </section>
    <footer>
      <section class="container">.... disi menu footer ....</section>
    </footer>

 

Perhatikan rancangan elemen diatas. pada tiap elemen baik itu header, content dan footer kita sisipkan class container. class container disini berfungsi agar content yang kita buat dari atas ke bawah sejajar. Perhatikan gambar berikut ini.

Perlu diingat, kita bebas menulis nama class sesuai yang kita mau dan tentu saja masalah sejajar/simetris dari atas-kebawah tergantung dari layout yang kita buat. Untuk kasus kali ini kita akan buat sejajar biar lebih rapih dan elegan.

Link Mangcoding3. Membuat Header

Setelah memahami pembahasan diatas, mari kita buat rancangan header sesuai dengan facebook aslinya. kali ini, kita akan membuat logo facebook di sebelah kiri dengan membuat class leftContent dan form login disebalah kanan dengan membuat class rightContent (perhatikan kembali gambar acuan/sketsa yang kita buat diatas).

Untuk pembuatan logo, kita akan cukupkan dengan membuat heading, sedangkan untuk form login, kita akan menggunakan table agar layouting lebih mudah. (Materi layouting sesungguhnya akan kita bahas pada materi berikutnya).

<header>
      <section class="container">
        <h3 class="logo leftContent">Facebook</h3>
        <section class="login-form rightContent">
          <form action="">
            <table>
              <tr>
                <td>Email or Phone</td>
                <td>Password</td>
                <td></td>
              </tr>
              <tr>
                <td><input type="email" /></td>
                <td><input type="password" /></td>
                <td><button type="submit">Log in</button></td>
              </tr>
              <tr>
                <td></td>
                <td><a href="">Forgetten account?</a></td>
                <td></td>
              </tr>
            </table>
          </form>
        </section>
      </section>
    </header>

 

dan untuk CSS nya akan kita buat sebagai berikut :

* {
margin:0; padding: 0;
}
*, *:after, *:before {
          box-sizing: border-box;
}
header {
          width:100%;
          background:#435F9C;
}
header:after, .content:after, .form-group:after, footer .menuFooter:after {
          content:"";
          display:block;
          clear:both;
}
body {
          font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;
          color:#333;
}
.display-block {
          display: block;
          width:100%;
}
.container {
          width:960px;
          margin:0 auto;
}
a {
          text-decoration: none;
          display: inline-block;
}
h3.logo {
          padding:20px 0px;
          color:#FFF;
          font-size: 36px;
}
.leftContent {
          width:58%;
          padding:20px 55px 0px 0px;
          float: left;
}
.rightContent {
          width:42%;
          float: right;
}
.login-form {
          padding: 20px 0px 5px;
}
.login-form table {
          border-collapse: collapse;
}
.login-form table td {
          color:#FFF;
          font-size:12px;
          padding:3px 5px;
}
.login-form a {
          font-size: 12px;
          color :#9cb4d8;
}
.login-form button {
          background-color: #4267b2;
          border: 1px solid #29487d;
          padding:2px 4px;
          color:#FFF;
          font-weight:bold;
          display: inline-block;
          width: 55px;
}
.login-form input {
          border: 1px solid #29487d;
          background: #FFF;
          padding:2px 4px;
}

 

lengkapnya sebagai berikut :

Bagaimana kawan-kawan? Menarik bukan?
Saya harap jika ada pertanyaan seputar materi yang ada di artikel ini langsung tanyakan di kolom komentar, atau melalui facebook page saya di halaman ini.

Itulah artikel Studi kasus pembuatan facebook registration page yang dapat Mangcoding sharing. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan baru. Jika ada kritik serta saran yang dapat membangun, silahkan komentar atau kirim melalui Email dan Media sosial Mangcoding.

keep Learning ^_^
Semangat