
Penggunaan Semicolom atau Titik Koma yang Sesuai

Para pemula lebih senang dengan penulisan titik koma diakhir kode karena membuat kode menjadi lebih rapi. Tetapi, itu menurut mereka. Dibawah ini kita akan bahas Penggunaan semicolom atau titik koma yang sesuai.
Sempat saya menulis sebuah artikel di medium yang membahas tentang titik koma pada javascript. Kamu bisa menemukan artikel tersebut pada Link Berikut. Mudah-mudahan dapat membantu.
Setelah saya selesai menulis dan membagikannya dibeberapa komunitas facebook. Kemudian tulisan saya itu menemui banyak perdebatan dan pertentangan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang seperti membabi buta membantah artikel saya.
Atas perlakuan mereka yang demikian saya yakin yang membatah secara brutal itu tidak membaca artikel saya sepenuhnya.
Saya tidak menggunakan titik koma dalam penulisan javascript diakhir statement. Javascript dapat melakukannya secara implisit dan ini disebut dengan Automatic Semicolon Insertion yang berarti javascript dapat melakukan penyisipan secara otomatis.
Saya beranggapan bahwa tanpa menulis titik-koma pada akhir baris kode akan membuat menjadi lebih rapi dan lebih enak dibaca.
Namun, untuk melakukannya terdapat aturan yang harus dipatuhi agar tidak membuat suatu pernyataan yang bersifat ambigu. Sehingga output yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Berikut ini adalah aturan-aturan yang harus dipatuhi.
Suatu baris harus terpenuhi agar javascript dapat menambahkannya secara implisit
const nama = 'iqbal' // statement yang terpenuhi const umur = 23
Untuk rule yang ini kamu dapat melihat kode tersebut untuk mendapatkan gambarannya.
const nama = 'iqbal' // statement yang terpenuhi const umur = 23 // const dibaris ini pemecah statement dibaris sebelumnya
Kamu tidak perlu menambahkan titik koma diakhir tanda kurung kurawal
const hallo = () => {
return 'hallo dunia';
}
function helloWorld() {
return 'hello world this is javascript';
}
if (true || false) {
// code...
}
Perhatikan code berikut ini
let result = '';
let i = 0;
do {
i = i + 1;
result = result + i;
} while (i < 5);
Keyword continue digunakan dalam loop untuk menghentikan iterasi saat ini dan melanjutkan ke iterasi berikutnya dari loop tersebut. Biasanya digunakan dalam loop seperti for, while, atau do-while. Berikut contoh penggunaannya:
for (let i = 0; i < 10; i++) {
if (i % 2 === 0) {
continue; // Lewati iterasi ini jika i genap
}
console.log(i); // Hanya mencetak nilai i yang ganjil
}
Dalam contoh di atas, ketika i bernilai genap, keyword continue akan dilewati dan melanjutkan ke iterasi berikutnya tanpa mengeksekusi kode di bawahnya.
Selanjutnya keyword break digunakan untuk menghentikan eksekusi loop atau switch statement sepenuhnya. Setelah break, eksekusi akan keluar dari loop atau switch. Berikut adalah contoh penggunaan break dalam loop :
for (let i = 0; i < 10; i++) {
if (i === 5) {
break; // Menghentikan loop ketika i sama dengan 5
}
console.log(i); // Mencetak nilai i dari 0 hingga 4
}
Pada contoh di atas, ketika i mencapai 5, perintah break dijalankan, dan loop langsung berhenti. Berikut contoh penggunaan break dalam switch :
let fruit = "apple";
switch (fruit) {
case "apple":
console.log("This is an apple.");
break; // Keluar dari switch setelah mencetak pesan
case "banana":
console.log("This is a banana.");
break;
default:
console.log("Unknown fruit.");
}
Di sini, setelah menemukan kecocokan pada case “apple”, break digunakan untuk keluar dari switch, sehingga tidak mengeksekusi case berikutnya.
Apabila kamu mengabaikan aturan tersebut maka statement akan memiliki makna yang ambigu.
const nama = "iqbal"[("niyaz", "dwi", "muhammad")].forEach((nama) => {
console.log(nama);
}); // output -> TypeError: Cannot read property 'forEach' of undefined
Ini terjadi karena javascript menganggap fungsi dari forEach() belum didefenisikan karena array tidak memecah statement berikutnya agar menjadi statement yang baru. Sehingga untuk kasus kode diatas javascript akan membaca kode seperti ini
const nama = "iqbal"[("niyaz", "dwi", "muhammad")].forEach((nama) => {
console.log(nama);
});
Kebeetulan saya termasuk programmer yang tidak menggunakan titik-koma untuk javascript karena alasan kerapian kode dan sudah saya ungkapkan seperti diatas. setiap tutorial yang saya buat tidak menggunakan titik-koma.
Apabila kamu merasa kurang nyaman dan belum terbiasa dengan menghilangkan titik koma, sebaiknya gunakan cara kamu untuk menambahkan titik koma, karna memang tidak ada pembatasan dalam penggunaannya, dan jangan ada lagi perdebatan diantar kita!