
5 Tren Utama dalam Desain Web untuk Tahun 2025

Photo By Hal Gatewood on Unsplash
Di dunia digital yang terus berkembang, desain web memegang peranan penting dalam menciptakan pengalaman yang berkesan bagi pengguna. Menurut Forbes, waktu yang dibutuhkan rata-rata pengguna untuk membentuk opini tentang sebuah situs web hanya 0,05 detik, dan sekitar 94% dari kesan pertama. Artikel ini akan membahas lima tren utama dalam desain web pada 2025.
Untuk itu, penting bagi desainer web, agensi desain, hingga pemilik bisnis untuk selalu mengikuti perkembangan tren terbaru dalam desain web. Selanjutnya, Tren utama dalam desain web yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2025.
Dengan memahami tren ini, kamu bisa menciptakan pengalaman pengguna yang lebih mendalam dan menarik.
Animasi mikro dan freehand illustrations menjadi dua elemen desain yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Kemudian, animasi kecil yang memiliki dampak besar dalam meningkatkan interaktivitas dan memberikan nuansa hidup pada desain web.
Meski sederhana, elemen ini dapat menarik perhatian pengunjung pada bagian-bagian penting seperti tombol, gambar, atau teks tertentu tanpa mengganggu pengalaman pengguna.
Selain itu, freehand illustrations semakin menggantikan fotografi dalam desain web. Tren ini berawal dari kebutuhan untuk mengoptimalkan kecepatan pemuatan situs web. Gambar ilustrasi cenderung memiliki ukuran file yang lebih kecil dibandingkan dengan foto, sehingga dapat memuat lebih cepat.
Lebih dari itu, ilustrasi memberikan kebebasan kreatif yang tak dapat dicapai oleh fotografi, memungkinkan desainer untuk menyampaikan pesan atau konsep yang lebih unik dan personal. Dengan demikian, elemen-elemen ini akan terus menjadi tren yang signifikan dalam desain web pada 2025.
Salah satu tren yang semakin ditekankan dalam desain web adalah pentingnya menciptakan pengalaman yang inklusif dan dapat diakses oleh semua orang. Termasuk, mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Desainer web kini semakin fokus pada aksesibilitas, yang berarti bahwa situs web harus dapat digunakan oleh siapa saja tanpa hambatan, baik itu bagi pengguna dengan disabilitas atau mereka yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda.
Peningkatan aksesibilitas ini mencakup perbaikan dalam warna, tata letak, dan menu navigasi yang dapat memudahkan pengunjung untuk mengakses informasi tanpa kesulitan. Selain itu, penggunaan efek visual yang berlebihan atau elemen interaktif yang membingungkan juga mulai dihindari, karena dapat menyebabkan ketegangan mata pengguna.
Dalam konteks ini, desain web yang inklusif memastikan bahwa semua orang dapat menikmati pengalaman digital yang intuitif, responsif, dan bertanggung jawab secara sosial dan etis.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat mobile, desain responsif menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan situs web. Desain responsif memastikan bahwa situs web dapat diakses dengan baik, pada perangkat desktop, tablet, maupun ponsel.
Selain itu, istilah “desain seluler yang ramah ibu jari” kini menjadi lebih populer. Desain ini memprioritaskan kemudahan navigasi dengan hanya menggunakan ibu jari, hal ini penting bagi pengguna yang lebih sering mengakses situs web melalui ponsel.
Tidak hanya itu, kecepatan pemuatan situs juga menjadi faktor penting dalam desain responsif. Menurut Google, rasio pentalan (bounce rate) meningkat sebesar 32% ketika halaman membutuhkan waktu tiga detik untuk dimuat, dibandingkan dengan satu detik.
Oleh karena itu, desainer web harus memastikan situs mereka tidak hanya responsif di berbagai perangkat, tetapi juga cepat dalam memuat konten. Dengan mengutamakan desain yang sederhana dan mengurangi penggunaan gambar berat, situs web dapat tampil lebih optimal di hasil pencarian dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Pada tahun 2025, konten yang dipersonalisasi berdasarkan lokasi geografis akan semakin populer, terutama di kalangan situs web e-commerce. karena, dengan memanfaatkan geolokasi, situs web dapat menampilkan konten yang relevan dengan pengguna berdasarkan lokasi mereka.
Hal ini termasuk penyesuaian dalam bahasa, mata uang, cuaca, hingga berita yang terkait dengan area tertentu.
Lebih dari sekadar menyesuaikan konten, situs web juga dapat memanfaatkan informasi geografis ini untuk menawarkan pengalaman yang lebih personal. Misalnya, situs e-commerce dapat memberikan rekomendasi produk, iklan, atau diskon yang disesuaikan dengan preferensi lokal pengguna.
Hal ini membuka peluang besar untuk meningkatkan keterlibatan pengguna. Selain itu, mengoptimalkan strategi pemasaran yang lebih terarah dan efektif.
Tren desain yang semakin berkembang adalah penggunaan elemen abstrak dan visual bernuansa nostalgia. Banyak desainer kini mengadopsi gaya desain yang lebih minimalis, menggunakan garis-garis unik, tipografi retro, serta skema dua warna yang sederhana namun menarik.
Desain seperti ini memberikan kesan modern. Selain itu, desain speerti ini juga sekaligus memberikan penghormatan kepada gaya desain masa lalu yang ikonik.
Situs web yang mengusung tema nostalgia sering kali menggunakan elemen desain yang bergradasi dan penuh warna untuk membangkitkan emosi dan kenangan masa lalu. Abstraksi dalam desain ini tidak hanya tentang tampilan, tetapi juga tentang penyampaian pesan yang lebih luas dan lebih kuat melalui bentuk dan warna.
Dalam desain web yang bernuansa nostalgia, ruang kosong juga diutamakan untuk menciptakan kesan minimalis yang menenangkan mata, serta membantu menyorot elemen-elemen penting dari konten.
Seiring dengan berjalannya waktu, tren desain web terus bertransformasi, dan tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh dengan inovasi dalam cara kita berinteraksi dengan situs web. Dengan memperhatikan elemen-elemen seperti animasi mikro, freehand illustrations, aksesibilitas, desain responsif, konten yang dipersonalisasi, serta desain abstrak dan nostalgia.
Selain itu, kamu dapat menciptakan situs web yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mudah diakses dan relevan dengan kebutuhan pengguna.
Mengikuti tren ini tidak hanya akan membuat situs web kamu lebih menarik, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keterlibatan dan loyalitas mereka.
Itulah artikel 5 Tren Utama dalam Desain Web untuk Tahun 2025 yang dapat Mangcoding sharing. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan baru untuk Anda. Jika ada kritik serta saran yang dapat membangun, silahkan komentar atau kirim melalui Email dan Media sosial Mangcoding.
Sumber : Coursera