5 Framework Pendukung Penggunaan TypeScript Secara Penuh

TypeScript merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan dari JavaScript dengan tambahan fitur strong-typing dan konsep Object-Oriented Programming (OOP) seperti class dan interface. Dalam artikel ini, kita akan bahas tentang 5 Framework Pendukung Penggunaan TypeScript Secara Penuh.

Semua kode JavaScript berlaku dalam TypeScript. Dengan fitur-fitur tambahannya seperti class dan interface, TypeScript memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi kompleks dengan lebih terstruktur dibandingkan menggunakan JavaScript murni.

Dibawah ini adalah framework yang mendukung penggunaan typescript secara penuh, diantaranya :

Kerangka kerja angular secara native dibangun menggunakan TypeScript. Framework ini sangat cocok untuk membangun aplikasi web yang berskala besar dan kompleks. Dengan TypeScript, Angular menawarkan pengalaman pengembangan yang lebih terstruktur dan konsisten.

Selain itu, terdapat fitur-fitur bagus pada Angular seperti dependency injection, routing, dan modularitas yang kuat. Sebagai sebuah platform, Angular meliputi :

• Kerangka kerja berbasis komponen untuk membangun aplikasi web yang dapat diskalakan.
• Kumpulan pustaka terintegrasi dengan baik yang mencakup berbagai fitur, termasuk perutean, manajemen formulir, komunikasi klien-server, dll.
• Seperangkat alat pengembang untuk membantu kamu mengembangkan, membangun, menguji, dan memperbarui kode.

Dengan menggunakan Angular, Kamu dapat memanfaatkan platform yang mampu ditingkatkan skalanya, mulai dari proyek pengembang Tunggal atau pribadi, hingga aplikasi berskala besar seperti aplikasi sebuah perusahaan.

Selain itu, hal terbaik yang didapatkan dari platform Angular yaitu ekosistem yang luas, yang mencakup kelompok beragam dengan anggota lebih dari 1,7 juta pengembang, penulis pustaka, dan konten kreator.

Framework NestJS adalah framework backend yang dibuat di atas Node.js dan Express, dan sepenuhnya mendukung TypeScript. NestJS menggunakan pendekatan berorientasi objek dan arsitektur modular, yang membuatnya ideal untuk membangun aplikasi server-side yang skalabel dan dapat dikamulkan.

NestJS merupakan sebuah framework untuk membangun aplikasi server-side berbasis Node.js yang ditulis dalam TypeScript (meskipun juga mendukung JavaScript). Framework ini dibuat untuk membantu pengembang membangun aplikasi yang efisien, skalabel, dan mudah di-maintain.

Beberapa fitur utama dari NestJS adalah :

• Berbasis Modular : Mendorong penggunaan arsitektur modular, yang memisahkan fitur ke dalam modul-modul terpisah.
• Menggunakan Decorators dan Dependency Injection : NestJS menggunakan decorators seperti @Controller(), @Injectable(), @Get(), yang memberikan sintaks yang lebih bersih dan mudah dibaca.
• Dukungan untuk berbagai library Node.js : Mendukung penggunaan berbagai library dan framework populer di Node.js seperti Express dan Fastify.
• Integrasi dengan TypeScript : NestJS sepenuhnya mendukung TypeScript, yang membawa manfaat seperti type-checking, autocompletion, dan error detection saat pengembangan.
• Kompatibel dengan arsitektur Microservices : Selain untuk aplikasi web monolitik, NestJS juga mendukung pengembangan microservices, sehingga cocok untuk membangun aplikasi yang besar dan kompleks.
• Terinspirasi dari Angular : Struktur dan konsep NestJS sangat terinspirasi oleh Angular. Jika sudah familiar dengan Angular, kamu akan merasa lebih mudah untuk memahami NestJS.

NestJS cocok digunakan untuk membangun berbagai jenis aplikasi backend, seperti RESTful API, GraphQL API, atau aplikasi realtime dengan WebSocket.

Meskipun Vue.js awalnya dikembangkan dengan JavaScript, kini Vue memiliki dukungan resmi untuk TypeScript melalui Vue CLI. Developer dapat menggunakan TypeScript untuk membangun aplikasi Vue, memberikan manfaat seperti pengetikan statis dan peningkatan tooling.

Vue.js adalah framework JavaScript progresif untuk membangun antarmuka pengguna, terutama single-page applications (SPA). Selain itu, Vue dikenal karena mudah dipelajari, ringan, dan fleksibel. Salah satu fitur utamanya adalah sistem reaktif, yang secara otomatis memperbarui tampilan saat data berubah.

Kemudian, framework Vue dibangun menggunakan komponen-komponen yang dapat digunakan Kembali. Sehingga, kode menjadi lebih modular dan terorganisir.

Di samping itu, Vue.js juga menyediakan fitur directives seperti v-if, v-for, dan v-bind, yang memudahkan interaksi dengan DOM. Lebih lanjut, ekosistem Vue mencakup Vue CLI untuk memulai proyek, Vue Router untuk manajemen halaman, serta Vuex untuk manajemen state pada aplikasi yang lebih kompleks.

Karena itu, framework ini cocok untuk proyek dengan skala kecil hingga besar, karena dapat dikembangkan secara bertahap dan mendukung fleksibilitas serta kinerja tinggi. Sebagai perbandingan, Vue sering dibandingkan dengan React dan Angular.

React, framework populer untuk membangun antarmuka pengguna, juga mendukung TypeScript. Dengan menggunakan TypeScript di React, developer dapat menulis komponen yang lebih aman dan mudah dipelihara, terutama dalam proyek besar.

Selanjutnya, React menggunakan pendekatan declarative programming, yang memudahkan pengembang dalam mendesain UI dengan cara menyesuaikan apa yang diinginkan, dan React akan membantu bagaimana cara untuk menyesuaikan UI tersebut.

Selain itu, React mendukung JSX, ekstensi sintaks yang memungkinkan penulisan HTML dalam JavaScript, sehingga lebih intuitif bagi pengembang.

Lebih dari itu, ekosistem React besar dan mencakup tools seperti React Router untuk manajemen halaman dan Redux untuk manajemen state. Karena fleksibilitasnya, React sering digunakan pada proyek skala besar dan menjadi salah satu framework paling populer dalam pengembangan front-end modern.

Svelte adalah framework JavaScript baru yang juga mendukung TypeScript. Svelte berbeda dari framework lain karena melakukan kompilasi komponen menjadi kode JavaScript tanpa memerlukan virtual DOM.

Dengan TypeScript, pengembang bisa mendapatkan tipe yang lebih aman dan stabilitas yang lebih baik.

Framework JavaScript modern untuk membangun antarmuka pengguna (UI), namun berbeda dari framework populer seperti React atau Vue. Svelte mengkompilasi kode aplikasi menjadi JavaScript yang efisien saat build time.

Hal ini membuat framework Svelte lebih cepat dan ringan karena tidak memerlukan overhead dari framework di runtime. Selanjutnya, Svelte berfokus pada penulisan kode yang lebih bersih dan sederhana.

Selain itu, Svelte memungkinkan penggunaan komponen dengan sintaks yang mudah dipahami dan intuitif, tanpa memerlukan boilerplate atau alat tambahan seperti state management library.

Karena kelebihan ini, Svelte memberikan performa yang lebih baik dan ukuran bundle yang lebih kecil, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi web yang ringan dan cepat.

Framework-framework ini menunjukkan bagaimana TypeScript semakin diintegrasikan ke dalam ekosistem JavaScript, menawarkan pengetikan yang lebih kuat dan pengalaman pengembangan yang lebih baik.

Itulah artikel 5 Framework Pendukung Penggunaan TypeScript Secara Penuh yang dapat Mangcoding sharing. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan baru untuk Anda. Jika ada kritik serta saran yang dapat membangun, silahkan komentar atau kirim melalui Email dan Media sosial Mangcoding.