5 Cara TypeScript Menciptakan Kode Bersih dan Mudah Dikelola
Dalam lanskap pengembangan perangkat lunak yang terus berkembang, menulis kode bukan hanya tentang fungsi, tetapi juga tentang memastikan kode tersebut berfungsi secara efisien dan efektif. Berikut kami bahas cara typescript menciptakan kode bersih dan mudah dikelola.
Di era aplikasi yang semakin kompleks dan pengembangan yang bersifat kolaboratif, pentingnya kode yang bersih dan mudah dikembangkan serta kode yang tidak berlebihan. Oleh karena itu, hadir TypeScript superset JavaScript untuk masalah tersebut.
Hal ini akan membantu pengembang menemukan kesalahan lebih awal sekaligus memastikan kode yang lebih baik. Melalui artikel ini, kita akan mempelajari seni menulis kode yang bersih dan dapat dipelihara serta dikembangkan menggunakan TypeScript.
Sambil menjelajahi teknik-teknik penting, praktik terbaik, serta contoh-contoh kode yang dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan pemrograman kamu.
1.1. Apa itu Clean Code?
Kode yang bersih tidak hanya sebatas kode yang berfungsi dengan benar, tetapi juga mencakup aspek yang lebih mendalam. Kode bersih adalah kode yang mudah dipahami, dibaca, dan dimodifikasi.
Dengan mengikuti konvensi yang ditetapkan serta mematuhi standar pengkodean, kode bersih tidak hanya mudah dimengerti oleh pengembang yang membuat, tetapi juga oleh siapa pun yang bekerja dengannya di masa mendatang.
Selain itu, kode yang bersih menekankan kejelasan dan kesederhanaan, yang pada akhirnya mendorong kolaborasi yang lebih baik antar pengembang. Dengan pendekatan ini, kemungkinan munculnya bug selama pemeliharaan atau pengembangan fitur baru dapat diminimalisir.
1.2. Manfaat Menulis Kode yang Bersih
Menulis kode yang bersih memberikan manfaat signifikan yang mendukung keberhasilan proyek perangkat lunak, diantaranya :
Keterbacaan yang Lebih Baik
Kode yang bersih seperti cerita yang ditulis dengan baik, mudah dipahami dan diikuti. Hal ini membuat proses debugging, modifikasi, dan kolaborasi menjadi lebih lancar karena pengembang tidak perlu berfikir keras untuk memahami struktur atau logika yang rumit.
Berkurangnya Bug
Dengan kode yang terstruktur dan terorganisasi dengan baik, risiko munculnya bug baru akan lebih kecil saat perubahan dilakukan. Selain itu, menemukan dan memperbaiki masalah pun menjadi jauh lebih mudah.
Kolaborasi yang Efisien
Dalam tim pengembangan, kode yang bersih memungkinkan anggota tim memahami basis kode dengan cepat, meningkatkan efisiensi kolaborasi. Hal ini juga mendukung komunikasi tim yang lebih baik, karena semua orang memiliki panduan yang jelas dalam memahami dan mengubah kode.
Penghematan Waktu dan Biaya
Pemeliharaan kode yang lebih efisien mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan untuk menguraikan atau memperbaiki kode yang tidak terorganisasi. Dengan demikian, proyek dapat menghemat waktu dan biaya yang biasanya terbuang untuk menangani kode yang berantakan.
Skalabilitas
Kode yang bersih mempermudah proses pengembangan dan penambahan fitur baru. Basis kode yang terorganisasi dengan baik memungkinkan aplikasi tumbuh dengan mudah tanpa menciptakan kompleksitas yang tidak perlu.
2.1. Keunggulan TypeScript untuk Kemudahan Pemeliharaan
TypeScript, sebagai superset JavaScript yang diketik secara statis, menawarkan sejumlah keuntungan dengan mendukung penulisan kode yang bersih dan mudah dipelihara :
Pengetikan Statis
TypeScript memberlakukan tipe data, yang memungkinkan pengembang menangkap kesalahan terkait tipe selama pengembangan, bukan saat runtime. Dengan demikian, perilaku kode menjadi lebih dapat diprediksi dan risiko kesalahan runtime berkurang.
Dokumentasi Kode
Pengetikan statis secara tidak langsung mendokumentasikan kode. Dengan melihat tipe data atau parameter fungsi, pengembang dapat memahami struktur data dan tujuan tanpa harus menggali detail implementasi.
Dukungan IDE yang Kuat
TypeScript menyediakan dukungan yang tangguh untuk IDE melalui fitur seperti pelengkapan otomatis, pengecekan tipe, dan dokumentasi sebaris. Hal ini meningkatkan produktivitas pengembang dengan meminimalkan kesalahan dan mempercepat pengembangan.
Refactoring yang Aman
Dengan basis kode yang diketik secara eksplisit, refactoring menjadi lebih aman. Kompiler TypeScript membantu mengidentifikasi bagian kode yang perlu disesuaikan setelah perubahan, sehingga proses ini lebih terkendali dan efisien.
2.2. Mengintegrasikan TypeScript ke dalam Proyek
Proses integrasi TypeScript ke dalam proyek cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
Instalasi
Mulailah dengan menginstal TypeScript menggunakan npm atau yarn :
npm install typescript --save-dev
Konfigurasi
Buat file tsconfig.json di direktori root proyek. File ini berisi pengaturan kompiler, seperti target environments, output directories, dan opsi lainnya yang mengontrol perilaku TypeScript.
Definisi Tipe
Jika menggunakan pustaka eksternal, instal definisi tipe untuk pustaka tersebut agar dapat memanfaatkan fitur TypeScript. Misalnya, untuk React :
npm install @types/react --save-dev
Menulis TypeScript
Mulailah menulis kode dalam file dengan ekstensi .ts atau .tsx. Manfaatkan fitur pengetikan statis dengan mendeklarasikan tipe untuk variabel, parameter fungsi, dan nilai pengembalian secara eksplisit.
3.1. Konvensi Penamaan Deskriptif
Menggunakan nama yang bermakna dan konsisten untuk variabel, fungsi, kelas, serta modul adalah prinsip utama dari kode yang bersih.
Nama yang deskriptif membantu mengkomunikasikan maksud dan tujuan, sehingga kode menjadi lebih mudah dipahami. Sebaliknya, hindari penggunaan singkatan yang tidak jelas atau nama yang terlalu pendek, karena hal tersebut dapat menambah beban saat membaca kode.
typescript
// Poor Naming
const a = getUserInfo();
// Improved Naming
const userInfo = fetchUserInfo();
3.2. Penggunaan Tipe Data yang Tepat
Salah satu keunggulan utama TypeScript adalah pengetikan statis, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kode secara signifikan.
Dengan memilih tipe data yang tepat, kamu tidak hanya mencegah kesalahan yang terkait dengan tipe tetapi juga membuat kode lebih mudah dibaca dan dipahami.
typescript
// Without Type
function calculateTax(income) { /* ... */ }
// With Type
function calculateTax(income: number) { /* ... */ }
3.3. Modularisasi dan Organisasi Kode
Memecah kode menjadi modul-modul kecil yang terorganisasi dengan baik merupakan praktik penting dalam menjaga keterbacaan dan kemudahan pemeliharaan kode.
Dengan membagi kode menjadi komponen yang modular, kamu dapat memastikan bahwa setiap bagian kode memiliki tujuan yang jelas dan dapat dikelola secara terpisah.
typescript
// Poor Modularization
function processUserData() { /* ... */ }
function manipulateUserSettings() { /* ... */ }
// Improved Modularization
import { processUserData } from './user';
import { manipulateUserSettings } from './settings';
3.4. Penanganan dan Pencatatan Kesalahan
Penanganan kesalahan yang baik adalah kunci untuk menciptakan kode yang tangguh dan dapat diandalkan.
Dengan mengelola pengecualian secara efektif dan mencatat informasi penting, kamu dapat mengidentifikasi serta memperbaiki masalah dengan lebih cepat.
typescript
try {
// Code that might throw an error
} catch (error) {
console.error('An error occurred:', error.message);
// Take necessary actions
}
3.5. Tinjauan Kode Reguler
Mendorong budaya peninjauan kode yang konsisten dalam tim adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan kualitas kode dan mencegah masalah sejak dini.
Proses ini tidak hanya membantu mendeteksi kesalahan potensial tetapi juga memperkuat kolaborasi tim serta meningkatkan keterampilan pengembang.
Blog Terkait :
Pengujian otomatis adalah langkah penting untuk menjaga kualitas kode dalam proyek perangkat lunak. Dengan pengujian otomatis, kamu dapat memastikan bahwa kode berfungsi sebagaimana mestinya, bahkan setelah perubahan dilakukan.
Berikut adalah cara memanfaatkan Jest, kerangka pengujian yang populer, bersama dengan TypeScript untuk menulis unit test yang efektif.
4.1. Menulis Unit Test dengan Jest
Jest adalah kerangka pengujian JavaScript yang mudah digunakan dan memiliki integrasi yang baik dengan TypeScript. Pengujian unit dengan Jest membantu memverifikasi bahwa setiap bagian kecil kode seperti fungsi atau metode, berfungsi sebagaimana mestinya.
typescript
// Math.ts
export function add(a: number, b: number): number {
return a + b;
}
// Math.test.ts
import { add } from './Math';
test('addition works correctly', () => {
expect(add(2, 3)).toBe(5);
});
4.2. Integrasi Pengujian ke dalam Alur Kerja Pengembangan
Pengujian otomatis tidak hanya tentang menulis test, tetapi juga tentang mengintegrasikannya ke dalam alur kerja pengembangan untuk memastikan pengujian dilakukan secara konsisten.
Dengan mengintegrasikan pengujian ke dalam alur kerja dan menggunakan alat Integrasi Berkelanjutan (CI), Kamu dapat memastikan bahwa setiap perubahan kode diuji otomatis dan memberikan umpan balik langsung kepada pengembang.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengintegrasikan pengujian dalam alur kerja pengembangan
Pilih Alat Integrasi Berkelanjutan (CI)
Gunakan alat CI seperti Jenkins, Travis CI, atau GitHub Actions untuk otomatisasi pengujian. Dengan CI, setiap kali ada perubahan kode yang di-push ke repository, pengujian dijalankan secara otomatis.
GitHub Actions: Dapat mengotomatiskan build dan pengujian dengan menggunakan file konfigurasi .yml.
Jenkins atau Travis CI: Dapat mengonfigurasi pengujian otomatis pada setiap perubahan branch atau pull request.
Pengujian pada Setiap Pull Request
Atur pengujian untuk dijalankan setiap kali ada pull request yang diajukan. Ini memastikan bahwa hanya kode yang lulus pengujian yang akan digabungkan ke branch utama, mengurangi kemungkinan bug masuk ke dalam aplikasi.
Umpan Balik Langsung
Dengan CI, pengembang dapat menerima umpan balik langsung setelah pengujian dijalankan, baik itu berhasil atau gagal. Umpan balik ini memungkinkan pengembang untuk segera memperbaiki kesalahan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
5.1. Injeksi Ketergantungan dan Pembalikan Kontrol
Prinsip Injeksi Ketergantungan (Dependency Injection) dan Inversi Kontrol (Inversion of Control – IoC) berfokus pada pemisahan tanggung jawab antar komponen dan mengurangi ketergantungan langsung antar kelas atau modul.
5.2. Pola Desain untuk Arsitektur Bersih
Pola desain adalah alat penting untuk merancang kode yang bersih dan dapat dipelihara. Beberapa pola desain yang berguna untuk mencapai arsitektur bersih meliputi :
- Dependency Inversion Principle (DIP) : Membalikkan arah ketergantungan, menghindari ketergantungan langsung pada implementasi tetapi pada abstraksi.
- SOLID Principles : Sebuah kumpulan prinsip desain (Single Responsibility, Open/Closed, Liskov Substitution, Interface Segregation, Dependency Inversion) yang mendorong desain perangkat lunak yang bersih dan mudah diubah.
- MVC/MVVM (Model-View-Controller/Model-View-ViewModel) : Pola desain yang memisahkan logika aplikasi (model), antarmuka pengguna (view), dan pengendali alur (controller/viewmodel) untuk meningkatkan modularitas dan pemeliharaan kode.
Menulis kode yang bersih dan mudah dikelola dengan TypeScript bukan sekadar kemewahan, melainkan sebuah keharusan. Manfaat dari kode yang mudah dibaca, dipahami, dan terukur sangat besar perannya, baik dalam hal pengembangan, pemeliharaan, maupun kolaborasi tim.
Dengan mengikuti praktik terbaik, memanfaatkan fitur-fitur unggulan TypeScript, mengintegrasikan pengujian otomatis, dan mengeksplorasi teknik-teknik canggih, kamu dapat menciptakan basis kode yang bersih dan dapat diandalkan.
Ingatlah, tanda sejati dari pengembang yang terampil bukan hanya dalam membuat sesuatu berfungsi, tetapi dalam membuatnya bekerja dengan baik dan terkelola dengan efisien.
Oleh karena itu, mulailah perjalanan kamu menuju pembuatan kode yang lebih bersih dan mudah dikelola dengan TypeScript hari ini.
Itulah artikel 5 Cara TypeScript Menciptakan Kode Bersih dan Mudah Dikelola yang dapat Mangcoding sharing. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan baru untuk Anda. Jika ada kritik serta saran yang dapat membangun, silahkan komentar atau kirim melalui Email dan Media sosial Mangcoding.
Sumber : Clouddevs